PEKANBARU - Gubernur Riau H Annas Maamun sudah dua kali melakukan mutasi untuk jajaran pejabat eselon II, III dan IV. Namun mutasi itu sepertinya hanya untuk mengakomodir 'orang-orang' Annas agar masuk di jajaran kabinet barunya.
Bagaimana tidak, dari dua kali mutasi itu, Annas tidak memprioritaskan 5 posisi jabatan yang masih kosong sejak masa transisi sebelumnya. Sebut saja jabatan Asisten II yang ditinggal pensiun Emrizal Pakis.
Jabatan Asisten II sejak era kepemimpinan Penjabat Gubernur Djohermansyah Djohan, hanya dipegang Adizar sebagai Pelaksana tugas (Plt) saja. Begitu juga dengan Badan Penghubung, dijabat Abdul Latif sebagai Plt.
Badan Penghubung Pemprov Riau di Jakarta, Badan Korordinasi Penyluhan (Bakorluh), Badan Penelitian dan Pembangunan (Balitbang) serta Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang sebelumnya dijabat Kasiaruddin.
Sekdaprov Riau, Zaini Ismail saat dikonfirmasi mengenai proses mutasi yang terkesan aneh itu enggan menanggapinya.
Menurutnya, mutasi yang dilakukan itu mempertimbangkan skala prioritas. "Riau masih terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan, sementara Kadishut yang lama sudah mengajukan pensiun sejak lama, maka itu yang kita prioritaskan," tuturnya.
Mengenai Lima posisi nganggur di jajaran Pemprov Riau, Ketua Baperjakat itu mengaku tak tahu kapan akan dilakukan pengisiannya. "Itu belum tahu, tergantung pak Gubernur. Satu-satu dulu diisi, mana yang prioritas," kilahnya.
0 komentar:
Posting Komentar