HalloRiau

HalloRiau
Pekanbaru Pagi

HalloRiau

HalloRiau
Pekanbaru Pagi

Selasa, 18 Maret 2014

Eskpor CPO tak Dibatasi, Industri Hilir Kelapa Sawit Mandek

PEKANBARU - Sejak diresmikan 23 Januari 2010 silam, sampai saat ini pengembangan kawasan industri hilir kelapa sawit di Riau masih berjalan ditempat. Tidak adanya regulasi pembatasan ekspor Crude Palm Oil (CPO), membuat sejumlah investor enggan menanamkan modalnya untuk membangun pabrik turunan kelapa sawit di Riau. 

Demikian dikatakan Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Irhas Irfan kepada halloriau.com, Rabu (19/3/2014). Menurut Irhas, sebenarnya banyak investor yang berminat menanamkan modal membangun industri hilir ini, namun, tidak adanya jaminan pasokan bahan baku, membuat para calon investor urung datang ke Riau.

"Kalau selagi CPO itu tidak bisa dibatasi eskpornya, maka industri hilir sulit dikembangkan. Tetapi, kalau sudah dibatasi, misalnya boleh diekspor, tetapi hanya 60 persen atau 40 persen, sementara sisanya digunakan untuk kepentingan produk turunan, maka industri hilir akan berkembang," ujarnya.

Seharusnya kata Irhas, Pemerintah Pusat mengeluarkan aturan ataupun regulasi yang mengatur eskpor CPO ini kepada seluruh Perusahaan Kelapa Sawit untuk sebagai jaminan ketersediaan bahan baku.

"Harus ada jaminan ketersediaan bahan baku ini, barulah investor mau masuk. Sebenarnya kemaren ada beberapa investor yang sudah datang, cuma karena tidak adanya jaminan bahan baku untuk kelangsungan produk turunan di pabrik mereka, maka rencana itu gagal," tandasnya.
selanjutnya......

0 komentar:

Posting Komentar