PEKANBARU-Bank Indonesia (BI) menilai kinerja bank umum di Riau masih lamban menarik penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Selama ini hanya terfokus di Kota Pekanbaru, sementara di daerah belum terjangkau secara maksimal.
Hal ini ditegaskan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Pekanbaru, Mahdi Muhammad, akhir pekan kemarin. "Melambatnya kinerja bank umum di Riau, yang secara umum disebabkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hanya berkonsentrasi di Pekanbaru," sebutnya.
Mahdi menjelaskan, hal ini membuktikan bahwa penyebarannya belum merata hingga daerah-daerah, terutama sentra ekonomi sektor perdagangan dan pertanian. "Pertumbuhan komponen DPK ini melambat seiring dengan menurunnya tabungan dilakukan masyarakat. Bahkan rasio kredit bermasalah bank umum juga mengalami sedikit peningkatan sebesar 3,06 persen pada 2013 dan kini menjadi 3,32 persen," terangnya.
Terkait nilai aset di bank umum, Mahdi mengatakan total aset mulai Maret 2014 menyentuh angka Rp 75,72 triliun atau meningkat sebesar 3,41 persen secara tahunan. Data ini lebih rendah ketimbang peningkatan akhir 2013 yang mencapai 7,85 persen.
0 komentar:
Posting Komentar