PEKANBARU-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyebutkan, bahwa dampak paparan El Nino saat ini diperkirakan dapat lebih parah dibanding tahun lalu, dimana puncaknya dikhawatirkan melanda Riau pada Juni hingga November nanti.
El Nino merupakan fenomena kenaikan suhu perairan di Samudera Pasifik. Kenaikan suhu laut ini mempengaruhi persebaran pembentukan awan hujan. Di Indonesia, fenomena El Nino ini akan semakin menghambat pertumbuhan awan hujan di wilayah barat dan memicu kekeringan. Makanya, El Nino disebut juga sebagai badai kekeringan.
Ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, dalam paparan nya di depan Gubernur Riau dan jajaran Forkopimdo dalam rapat koordinasi penanggulangan Karhutla Riau, Selasa (17/6/2014).
Ia menjelaskan, jika tidak ada upaya penanganan dengan segera, maka - Read more
0 komentar:
Posting Komentar